Seorang muslim yang mengikrarkan syahadat berarti telah yakin
bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah utusan Allah
subhanahu wata’ala. Oleh karena itu dia harus mengetahui kewajibannya
terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai konsekuensi
persaksian bahwa beliau adalah utusan Allah. Kewajiban seorang muslim terhadap
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di antaranya adalah:
1.Beriman kepada Beliau
Iman kepada para rasul merupa kan
salah satu rukun iman yang harus diyakini oleh setiap muslim. Dan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam adalah salah seorang di antara para rasul,
Allah subhanahu wata’ala berfirman,

Dalam
ayat yang lain,
“Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi
yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya
(kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.” (QS.
7:158)
Termasuk iman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam adalah membenarkan dengan tanpa keraguan bahwa risalah dan
kenabiannya adalah haq dari Allah subhanahu wata’ala, dan mengamalkan
segala tuntutannya. Membenarkan semua ajaran yang beliau bawa, dan yakin bahwa
semua berita dari Allah yang beliau sampaikan adalah benar. Allah subhanahu
wata’ala berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada
Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.” (QS. an-Nisaa’:136)
2. Mencintai Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam
Merupakan hak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam atas ummatnya
adalah mencintainya, karena iman tidak ada artinya jika tidak dibarengi dengan
kecintaan kepada beliau. Allah subhanahu wata’ala memberitahukan bahwa
lebih mencintai selian Allah, Rasulullah dan jihad di jalan Allah merupakan
penyebab kemurkaan-Nya, (periksa surat at-Taubah ayat 24).
Beliau
bersabda,
"Tidak beriman salah seorang di antara kalian sehingga aku
lebih dia cintai daripada bapaknya, anaknya dan seluruh manusia." (HR.
al-Bukhari)
Tatkala mendengar ini, Umar radhiyallahu ‘anhu
berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, "Sungguh engkau
lebih aku cintai dibanding segala sesuatu kecuali diriku." Maka Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Tidak demikian, demi Dzat yang
jiwaku berada di tangan-Nya, sehingga aku lebih engkau cintai daripada dirimu
sendiri." Maka Umar berkata, "Demi Allah sesungguhnya engkau sekarang lebih
aku cintai daripada diriku sendiri." Maka Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam menjawab, " Sekarang hai Umar,(telah sempurna imanmu)."
3. Taat terhadap Beliau
Taat kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan salah satu kewajiban seorang
muslim, sebagaimana disebutkan di dalam al-Qur'an, artinya,
“Hai
orang-orang yang beriman, ta'atlah kepada Allah dan ta'atlah kepada rasul dan
janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu" (QS. 47:33)
Dalam
ayat yang lain disebutkan,
“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada
Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu
mendengar (perintah-perintahnya).” (QS. 8:20)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah bersabda, bahwa taat kepada
beliau merupakan sebab seseorang masuk surga. Orang yang taat kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam pada hakikatnya taat kepada Allah.
4.Ittiba' (mengikuti) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
Allah subhanahu wata’ala memberitahukan bahwa ittiba' kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam merupa kan bukti cinta seorang
muslim kepada Allah subhanahu wata’ala. Dia berfirman, artinya,
Katakanlah, "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS. 3:31)
5.Meneladani Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam
Allah subhanahu wata’ala memerintahkan
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk meneladani para nabi dan
rasul sebelum beliau. Dan kita diperintahkan untuk meneladani Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagimana firman Allah subhanahu
wata’ala,
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. 33:21)
6. Memuliakan dan Menghormati Beliau
Wajib bagi setiap
muslim untuk memuliakan dan menghormati Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam sesuai kedudukannya, dengan catatan tidak mengangkatnya hingga
sampai derajat ketuhanan. Mengagungkan beliau adalah mengagungkan segala sesuatu
yang terkait dengan beliau, seperti nama beliau, hadits, sunnah, syari'at,
keluarga dan juga para sahabat beliau.
Termasuk memuliakan Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam adalah tidak lancang terhadap beliau dan
tidak mengeraskan suara di hadapan beliau. Allah subhanahu wata’ala
berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah
dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan
suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata padanya dengan suara
keras sebagai mana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap sebagian yang lain,
supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari.” (QS.
al-Hujurat:1-2)
Di dalam ayat di atas Allah subhanahu wata’ala
melarang kita mengeraskan suara di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, bahkan harus merendahkan suara dalam berbicara, dengan penuh adab,
lembut, hormat dan pengagungan. Orang yang tidak perhatian terhadap hal ini
dikhawatir kan amalnya akan gugur tanpa dia sadari. Ini dikarenakan Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam adalah lain daripada yang lain, tidak
seperti lazimnya manusia.
Para ulama mengatakan bahwa mengeraskan suara
di sisi kubur Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah dibenci,
sebagaimana hal itu dilarang ketika beliau masih hidup, sebab beliau itu
terhormat ketika hidup dan mati.
7. Nasihat untuk Beliau
Nasihat secara bahasa artinya menghendaki kebaikan, sehingga ketika
seorang muslim menasehati saudaranya berarti dia ingin agar saudaranya itu
menjadi baik.
Adapun nasehat untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam ketika beliau masih hidup adalah dengan mengerahkan segala upaya
untuk taat kepada beliau, menolong dan membantu beliau, membelanjakan harta jika
beliau memerintahkan dan berlomba-lomba mencintai beliau. Dan setelah beliau
meninggal dengan cara berusaha mempelajari sunnah, akhlaq dan adab beliau.
Mengagungkan perintah-perintah beliau dan konsisten dalam menjalankannya.
Membenci dan marah kepada orang-orang yang menyelisihi sunnah beliau, mencintai
orang yang ada ikatan kekerabatan, perbesanan, pertalian hijrah, dan
persahabatan dengan beliau. Berwala’ (setia) kepada beliau dan memusuhi orang
yang memusuhi beliau.
8.Mencintai Ahli Bait dan Shahabat Beliau
Mencintai Ahli Bait dan Shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam merupakan bagian dari cinta kepada Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, dan merupakan cinta yang wajib. Maka barang siapa yang membenci
ahli bait atau shahabat beliau yang telah diridhai Allah subhanahu
wata’ala maka berarti telah membenci Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, karena cinta kepada beliau berkaitan erat dengan cinta kepada
mereka.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda mengenai paman
beliau al-Abbas radhiyallahu anhu yang merupakan salah seorang ahli bait
beliau, "Barang siapa menyakiti pamanku, maka dia telah menyakitiku." Dan
tentang Aisyah Ummul Mukminin radhiyallahu anha beliau bersabda,
"Janganlah kalian menyakitiku dalam hal Aisyah."
Tentang para
shahabat, maka beliau bersabda,
"Janganlah kalian mencaci-maki
shahabatku, seandainya salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar
gunung Uhud, maka tidak akan sampai kepada (derajat) mereka, bahkan meski hanya
setengahnya." (HR. al-Bukhari dan Muslim)
9.Bershalawat kepada
Beliau
Allah subhanahu wata’alamemerintahkan orang- orang
mukmin untuk bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dalam
firman-Nya,
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. 33:56)
Bershalawat
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan kewajiban setiap
mukmin, yaitu dengan mengucapkan shalawat dan salam sekaligus, tidak shalawat
(shallallahu 'alaihi) saja atau hanya salam saja ('alaihis salam),
namun shallallahu 'alaihi wa sallam.
Demikianlah yang
diperintahkan Allah subhanahu wata’ala kepada kita sesuai ayat di atas.
Bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki keutamaan
yang besar dan amat banyak sebagaimana disebutkan dalam banyak hadits shahih.
Sumber: “Haqqu an-Nabi Shallallahu ‘Alihi Wasallam ‘ala Ummatih,
Yahya bin Musa al-Zahrani. (Kholif)
0 comments:
Post a Comment
Selalu indah dengan kata-kata yang indah pula